oleh

Kewirausahaan Sosial Miliki Dampak Sosial Besar

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak setahun silam telah meningkatkan kemiskinan dan pengangguran. “Pandemi Covid-19 memiliki dampak besar terhadap ekonomi, kita dituntut kreatif dan inovatif untuk bangkit,” ungkap Guntur Subagja Mahardika, Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI dalam Webinar Kewirausahaan yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Sinjai, Sulawesi Selatan, melalui daring, Kamis (22/7/2021).

Guntur yang juga Ketua Umum Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indobesia (INTANI) menyebut, di satu sisi pandemi mematikan sejumlah sektor usaha, namun di sisi lain banyak peluang usaha yang bisa ditangkap generasi muda. Diantaranya, sektor pangan dan pertanian, petermakan, perikanan, industri kreatif, perlengkapan kesehatan, logistik, dan digital.

Baca Juga  PSSI Putuskan Kompetisi Liga 1 Dan 2 Tetap Pakai Format Promosi

Ia mengungkapkan, tren kewirausahaan saat ini dan ke depan adalah kewirausahaan sosial (social entrepreneurship), yaitu kegiatan ekonomi yang dikelola profesional, menghasilkan keuntungan, dan memberikan dampak sosial yang besar.”Kewirausahaan sosial harus menghasilkan profit tapi memiliki dampak sosial besar serta berkelanjutan,” ujarnya.

Guntur menyebutkan Wakil Presiden RI Prof Dr KH Ma’ruf Amin sangat mendorong tumbuhnya kewirausahaan. “Kewirausahaan merupakan salah satu kunci penentu keberhasilan pembangunan ekonomi,” tuturnya.

Baca Juga  Gubernur Banten : Memberdayakan Penyandang Disabilitas

Ia mejelaskan re-focusing tugas Wakil Presiden adalah pengentasan kemiskinan, pengembamgan UMKM, pengembangan industri halal dan keuangan syariah, reformasi birokrasi, dan pembangunan Papua.

Guntur yang juga Ketua Center fo Strategic Policy Studies (CSPS) mengungkapkan pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, pada 2014 baru 1,4%, kemudian tumbuh menjadi 3,1% di 2016, dan pada 2019 mencapai 5%.

Baca Juga  Ini Cara Kurangi Penggunaan dan Penyimpanan Data WhatsApp

Di era teknologi digital, wirausaha muda dituntut mengoptimalkan digital dalam usahanya.”Pandemi Covid-19 telah mempercepat penerapan teknologi digital di semua sektor,”tutur Guntur.

Pengusaha UMKM di Indonesia sebanyak 64 juta orang. Namun 97% adalah usaha mikro yang menyerap tenaga kerja mencapai 107 juta orang. Adapun pemerintah melakukan berbagai upaya meminimalisir dampak pandemi, dengan berbagai kebijakan untuk menyelamatkan kesehatan dan ekonomi. (*/cr2)

Sumber: banten.siberindo.co

News Feed